kikiekaputri's blog
I'm not writer, but I love writing. You? :)
Minggu, 15 Maret 2015
HFA 1 Years! :)
Minggu, 14 September 2014
Hfa Cukka :')
Selamat pagi 15!
Lima belas yang berbeda dari sebelum-sebelumnya :') Ah! Aku benci ketka aku harus menyadari bahwa kau bukan milikku lagi, kita kini hanya menjadi kenangan yang berharap akan ada masa yang akan menyatukan kita kembali.
Kali ini harus akui akui, aku benar-benar membenci jarak! Jarak yang menjadi alasan tertundanya hubungan kita. Iya! Tertunda. Aku tak ingin bilang berakhir karena aku yakin akan ada saatnya kita akan bersatu kembali seperti janjimu padaku.
Katamu, kau akan tetap menjaga hatimu untukku. Takkan pernah membiarkan orang lain menggantikanku dan ketika jarak tak lagi mengusik kita, aku akan kembali di pelukmu, memilikimu seutuhnya dan menjalin kisah kasih yang indah kembali. Tapi katamu juga, aku harus menunggu hingga saat itu tiba. Mungkin 2 tahun lamanya, 24 bulan, dan entah berapa ratus hari. Tenang saja, aku sudah terbiasa menunggu :)
Aku akan sabar menunggu hingga saat itu tiba dan kuharap kaupun akan menepati janjimu. Aku percaya kamu Cukka :)
Happy failed anniversary yah Arnang Ramadhani Amir♥:*({})@>--
Selasa, 19 Agustus 2014
Sudahlah :')
Kali ini aku harus menulis apa? Kata-kata cinta untuk meyakinkanmu atau tentang rentetan kepedihan yang membuatku seolah tak henti mengiba padamu. Kenapa? Ada apa? Inikah yang sejak dulu kau rencanakan? Mencoba membuatku jenuh lewat tiap pengabaianmu, ketidakpedulianmu tentang aku di sini yang terpisah ratusan kilometer darimu.
Tidak rindukah kamu? Tidakkah kamu mengkhawatirkanku sehingga untuk menanyakan kabarku pun kamu tak ingin? Apa aku tak sepenting itu? Mungkin jawabmu iya. Aku memang menjadi nomor kesekian di antara banyaknya rutinitas dan orang-orang disekelilingmu. Dan aku selalu mencoba untuk mengerti itu.
Tidakkah kamu takut kehilangan aku seperti aku yang selalu takut jika kamu meninggalkanku? Lantas, apa jadinya jika aku yang pergi? Akankah sakitmu akan sesakit sakitku? Entahlah. Dalam pelukmu kamu bisikkan kata takut kehilangan, tapi kenyataannya sikapmu seperti memaksaku untuk pergi. Sekarang bolehkah aku katakan bahwa aku lelah? Meski sebenarnya tak sedikitpun terlintas di benakku untuk menyerah. Tapi sampai kapan? Sampai kapan aku mampu bertahan dalam keadaan seperti ini? Sampai kapan aku mampu menjaga cinta ini sendirian. Berjuang sendirian. Bukankah cinta itu "saling"? Saling menjaga, saling memperjuangkan. Lantas, jika aku hanya seorang diri, apa ini masih bisa disebut "cinta"?
Ah sudahlah!
Kali ini aku tak ingin meneteskan air mata. Bukankah kamu bilang bahwa "kecengenganku" adalah salah satu hal yang membuatmu lelah menghadapiku? Kini aku tak lagi menangis. Aku berusaha menahan semuanya kendatipun mataku memaksa untuk kupejamkan.
Sudahlah!
Kita tak perlu mendebatkan apa-apa lagi.
Aku. Kamu. Dia. Dia. Dia. Rasa. Jarak. Lelah.
Semuanya takkan habis jika dibahas.
Takkan tuntas jika terus dibicarakan.
Aku hanya ingin kamu tahu, sungguh aku takkan menyerah pada keyakinanku. Aku akan tetap menjaga hatiku. Menepati janjiku.
Tapi, jika suatu saat kamu yang mengingkari semuanya. Mungkin batasku pun harus kuakhiri.
Ketahuilah,
Aku menyayangimu.
Mencintaimu :')
Selasa, 29 Juli 2014
Kau menyebutnya "TAKDIR"
Serapi-rapinya sebuah kebohongan disembunyikan, kelak pasti akan terungkap juga. Seperti malam ini, ketika lagi-lagi aku harus menelan mentah-mentah kenyataan yang justru menyakitkanku. Tapi, setidaknya aku bersyukur karena aku mengetahuinya dari bibirmu sayang, bukan lewat mulut-mulut yang mungkin takkan kupercayai jika orang lain yang mengatakannya. Aku hargai kejujuranmu sayang :')
Sayang, maaf jika saat mendengar ceritamu tadi, aku tak mampu menbendung air bodoh yang terus mengalir di kedua pipiku. Bahkan, saat menulis ini pun, aku belum mampu menghentikannya :')
Ahh!
Sayangnya, hal yang selama ini aku agung-agungkan karena bisa menjadi perempuan pertama yang mengisi hari-harimu ternyata bagian dari sandiwara yang tengah kau mainkan. Ada perempuan lain yang lebih beruntung daripada aku. Tapi, menjadi yang pertama, kedua, ketiga, atau yang kesekian kalinya itu tak terlalu penting buatku, karena impian terbesarku adalah dapat menjadi yang terakhir dalam hidupmu :')
Sayang, aku tak iri pada mereka yang pernah memilikimu bagiku mereka adalah bagian dari masa lalumu yang harus kuterima. Bukankah setiap orang memiliki masa lalu? :)
Tapi, jika boleh jujur aku iri pada 2 orang yang bahkan tak pernah kau miliki tapi pernah kau perjuangkan dengan sangat. Sebut saja A dan B (aku tak perlu mencantumkan nama). Yah! Mereka yang bahkan bisa kau ingat dengan jelas setiap detik bersama mereka.
Saat kau bercerita tentang A yang kau kejar sejak kau duduk di bangku SMP dan pada akhirnya bertemu kembali di SMA, aku masih bisa menahan bulir-bulir hangat yang siap menetes dari pelupukku. Meski takdir tak berpihak padamu, kau bahkan masih menyimpan rasa untukknya.
Sampai akhirnya kau bertemu dengan si B seseorang yang menurutmu memiliki bayangan si A dalam dirinya. Perlahan rasamu tumbuh padanya dan membuatmu berhasil melupakan A. Tapi, di saat yang bersamaan, aku hadir di antara kalian. Membuatmu bingung, mungkin juga iba. Tapi, entah kenapa kau memilihku. Kau menyebutnya TAKDIR.
Sayang, aku bahkan tak bisa menahan isakku ketika kau mengatakan bahwa kau masih menyimpan kecemburuan ketika kau melihat B dengan laki-laki lain sementara saat itu, kau jelas-jelas sudah resmi menjadi milikku. Lantas, saat itu, aku siapa bagimu? Persinggahan? Pelampiasan? Pelarian? Atau memang sekedar perasaan iba?
Tapi, ya sudahlah! Toh, katamu sekarang semua sudah berubah. Aku yang memilki raga dan hatimu, bukan dia ataupun dia.
Sayang, dengan segala puja dan puji aku bersyukur pada Tuhan yang telah mempertemukanku denganmu. Bahkan Dia memberiku kesempatan untuk memilikimu, entah sampai kapan. Tapi, kuharap selamanya.
Meski kau jelas-jelas mengatakan bahwa pada akhirnya aku tetap tersakiti, aku tetap percaya pada janji Tuhan. Bukankah selalu kukatakan, Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar sayang. Aku selalu yakin Dia akan memperhitungkan perjuanganku :)
Jika alasanmu adalah jarak, bukankah dengan yang dulu kalianpun pernah terhalang jarak? Lantas, tak inginkah kau mencobanya denganku sayang?
Jika kau bilang takdir yang membuatmu memilihku, aku berharap takdir pula yang akan membuatmu bertahan.
Aku mencintaimu sayang. Dan aku tak akan pernah bosan mengatakannya padamu :)
ILYSM Do'♥
Selasa, 15 Juli 2014
H-4 :')
Hallo penjahat kesayangan:*
Alhamdulillah, dipertemukan lagi sama tanggal 15 :') dan ini adalah 15 keempat kebersamaan kita :*
Kamu tahu? Aku sangat senang bisa melewati semuanya bersama kamu. Apalagi, di bulan suci Ramadhan ini kita bisa saling mengingatkan untuk beribadah.
Tapi, kebahagianku mungkin harus berakhir sampai di sini :') sebab tiba-tiba kau mulai membahas pertengkaran kita tempo hari. Akkh! Kenapa harus di saat-saat seperti ini sayang? Kenapa harus diperingatan 4 bulan kita kau harus mengungkitnya? Kau bilang, waktu kita tinggal 4 hari lagi. Kau tentu saja ingat bahwa 4 hari lagi adalah ulang tahunku yang ke-18 dan setelah hari itu, kita akan memulai semuanya dari NOL kembali. Apa maksudmu sayang? Kau benar-benar ingin mengakhiri semuanya setelah kau membuatku benar-benar terhanyut dalam kebahagian dan kesyukuranku bersamamu saat ini.
Sayang? Aku bahkan belum sempat mengatakan padamu bahwa aku benar-benar suka mendengar suaramu melantunkan ayat suci Al-Qur'an kala kau menjadi imamku tempo hari. Aku sangat ingin mengulangi moment itu sayang, bahkan aku selalu berdoa dan berharap agar kelak kau benar-benar menjadi imamku.
Sayang? Apa aku harus menerima kenyataan ini? Apa aku harus menerima keputusanmu? Apa kita benar-benar harus mengakhir semuanya?
Akkh!!
4 hari? Apa yang bisa kita lewati selama 4 hari dalam kepura-puraan? Jika akhirnya tetap berujung perpisahan, mengapa kita masih bersama?
Sayang? Tak cukupkah rasa sayang yang kuberikan untukmu sehingga kau memilih jalan untuk sendiri? Jika saja aku boleh meminta, aku berharap tak akan pernah ada 4 hari yang akan datang, tak ada 19 juli, dan tak ada ulang tahunku. Aku ingin waktu berhenti sekarang juga agar kita bisa tetap bersama. Bukankah ini adalah hari yang special buat kita sayang?
Tapi, kenapa kau tega mengubah hari special ini menjadi hari yang sangat menyakitkan buatku? Kenapa sayang?
Bukankah dulu kau pernah bilang bahwa kau merasa beruntung memilikiku dengan segala batas kesabaranku menghadapi sikapmu? Lantas, tak bisakah sekali lagi kau merasa seberuntung itu sayang? :')
Sayang, meski kita tak tahu apa yang akan terjadi 4 hari lagi, aku tetap berharap dan berdoa agar 15 berikutnya dan seterusnya kita masih tetap bersama :')
Selamat 4 bulan yah Bocah:*
ILYSM Cah:'*
Rabu, 02 Juli 2014
J A R A K
Lagi-lagi kau mulai membahas tentang jarak, hal yang pernah kita sepakati untuk kita lalui bersama. Tapi, mengapa kau terlalu cepat berubah pikiran sayang? Mengapa kau biarkan aku untuk kembali menangisi perkara tentang jarak?
Begini kah caramu menarik ulur hatiku? Membuatku melambung tinggi dengan harapan yang kau gantungkan kemudian menghempaskanku ketika aku sedang cinta-cintanya padamu :')
Apa salahku sayang?
Apa aku pernah melukai hatimu dan membuatmu kecewa? Apa semua yang pernah kita lalu benar-benar tak memiliki arti di matamu sayang?
Aku takut sayang.
Aku takut sikapmu membuatku jenuh. Rasa yang kuharap takkan pernah dihadirkan Tuhan dalam perjuanganku mencintaimu. Tapi, tahu kah kau sayang betapa kecewanya aku dengan dirimu sekarang?
Ah!
Kendatipun sudah sakit begini, entah mengapa aku tak pernah bisa berhenti mencintaimu. Kuharap rasaku ini tak menjadi alasan mengapa kau tega berbuat sesukamu :')
Aku tahu sayang, aku tahu kau menyayangiku. Hanya saja bibirmu terlalu kaku untuk mengungkapkannya. Yah, itulah kamu yang selalu dapat kumengerti dengan kegengsianmu :')
Sayang,
Sudahlah! Kita tak perlu memperdebatkan jarak lagi. Aku yakin Tuhan selalu punya rencana yang indah untuk kita.
Jangan lepas genggamanku sayang. Karena kita akan selalu beriringan melewati setiap jalan yang Tuhan tunjukkan.
Perkara jarak?
Itu hanya setitik dari tantangan-Nya yang diberikan pada kita.
Percayalah, aku takkan melepasmu meski kau~
:')
Sabtu, 28 Juni 2014
Pengakuan
Jika jujur itu emas, apakah emas akan membahagiakanmu? Kurasa tidak. Aku baru saja mendengar pengakuan yang menyakitkan dari orang yang kukasihi. Yah, tentu saja dia kekasihku. Orang yang selama ini kusayangi dan kucintai sepenuh hati tanpa jeda dan jemu.
Hari-hari yang kulalui dengannya entah mempunyai arti apa bagi dirinya. Setiap canda dan tawa yang dia persembahkan untukku mungkin saja hanya sebuah topeng yang dia ciptakan untuk menghapus sedihku.
Tapi, hari ini justru kesedihan baru dia torehkan dalam hatiku. Ah! Harusnya aku tak memintanya jujur karena dari sikapnya aku seharusnya sudah mengetahui semuanya. Tapi keingintahuanku justru membuatku semakin sakit :')
Cinta yang kubangun dengan ketulusan, kasih sayang, dan kesetiaan seakan tak pernah berarti apa-apa baginya. Setiap kata sayang yang dia umbar seolah hanya menjadi hiasan penambah lukaku :')
Lantas apa yang membuatku bertahan dan berjuang hingga sejauh ini?
CINTA
Hanya 5 huruf sederhana yang mengiringi tiap jejak kepedihan yang kurasakan saat ini. Aku mungkin terlahir menjadi wanita rapuh yang begitu mudah meneteskan air mata, tapi aku tidak lemah. Selama aku mampu, aku takkan pernah berhenti karena aku tahu, Tuhan tidak buta dan tuli. Dia melihat perjuanganku dan Dia mendengar tiap lantunan do'a yang kuucap di setiap sujudku.
Tak peduli sesakit apa aku saat ini, kuhanya ingin dia tahu bahwa aku mencintainya lebih dari yang dia tahu :')