Minggu, 14 September 2014

Hfa Cukka :')

Selamat pagi 15!
Lima belas yang berbeda dari sebelum-sebelumnya :') Ah! Aku benci ketka aku harus menyadari bahwa kau bukan milikku lagi, kita kini hanya menjadi kenangan yang berharap akan ada masa yang akan menyatukan kita kembali.
Kali ini harus akui akui, aku benar-benar membenci jarak! Jarak yang menjadi alasan tertundanya hubungan kita. Iya! Tertunda. Aku tak ingin bilang berakhir karena aku yakin akan ada saatnya kita akan bersatu kembali seperti janjimu padaku.
Katamu, kau akan tetap menjaga hatimu untukku. Takkan pernah membiarkan orang lain menggantikanku dan ketika jarak tak lagi mengusik kita, aku akan kembali di pelukmu, memilikimu seutuhnya dan menjalin kisah kasih yang indah kembali. Tapi katamu juga, aku harus menunggu hingga saat itu tiba. Mungkin 2 tahun lamanya, 24 bulan, dan entah berapa ratus hari. Tenang saja, aku sudah terbiasa menunggu :)
Aku akan sabar menunggu hingga saat itu tiba dan kuharap kaupun akan menepati janjimu. Aku percaya kamu Cukka :)
Happy failed anniversary yah Arnang Ramadhani Amir♥:*({})@>--

Selasa, 19 Agustus 2014

Sudahlah :')

Kali ini aku harus menulis apa? Kata-kata cinta untuk meyakinkanmu atau tentang rentetan kepedihan yang membuatku seolah tak henti mengiba padamu. Kenapa? Ada apa? Inikah yang sejak dulu kau rencanakan? Mencoba membuatku jenuh lewat tiap pengabaianmu, ketidakpedulianmu tentang aku di sini yang terpisah ratusan kilometer darimu.
Tidak rindukah kamu? Tidakkah kamu mengkhawatirkanku sehingga untuk menanyakan kabarku pun kamu tak ingin? Apa aku tak sepenting itu? Mungkin jawabmu iya. Aku memang menjadi nomor kesekian di antara banyaknya rutinitas dan orang-orang disekelilingmu. Dan aku selalu mencoba untuk mengerti itu.
Tidakkah kamu takut kehilangan aku seperti aku yang selalu takut jika kamu meninggalkanku? Lantas, apa jadinya jika aku yang pergi? Akankah sakitmu akan sesakit sakitku? Entahlah. Dalam pelukmu kamu bisikkan kata takut kehilangan, tapi kenyataannya sikapmu seperti memaksaku untuk pergi. Sekarang bolehkah aku katakan bahwa aku lelah? Meski sebenarnya tak sedikitpun terlintas di benakku untuk menyerah. Tapi sampai kapan? Sampai kapan aku mampu bertahan dalam keadaan seperti ini? Sampai kapan aku mampu menjaga cinta ini sendirian. Berjuang sendirian. Bukankah cinta itu "saling"? Saling menjaga, saling memperjuangkan. Lantas, jika aku hanya seorang diri, apa ini masih bisa disebut "cinta"?
Ah sudahlah!
Kali ini aku tak ingin meneteskan air mata. Bukankah kamu bilang bahwa "kecengenganku" adalah salah satu hal yang membuatmu lelah menghadapiku? Kini aku tak lagi menangis. Aku berusaha menahan semuanya kendatipun mataku memaksa untuk kupejamkan.
Sudahlah!
Kita tak perlu mendebatkan apa-apa lagi.
Aku. Kamu. Dia. Dia. Dia. Rasa. Jarak. Lelah.
Semuanya takkan habis jika dibahas.
Takkan tuntas jika terus dibicarakan.
Aku hanya ingin kamu tahu, sungguh aku takkan menyerah pada keyakinanku. Aku akan tetap menjaga hatiku. Menepati janjiku.
Tapi, jika suatu saat kamu yang mengingkari semuanya. Mungkin batasku pun harus kuakhiri.
Ketahuilah,
Aku menyayangimu.
Mencintaimu :')

Selasa, 29 Juli 2014

Kau menyebutnya "TAKDIR"

Serapi-rapinya sebuah kebohongan disembunyikan, kelak pasti akan terungkap juga. Seperti malam ini, ketika lagi-lagi aku harus menelan mentah-mentah kenyataan yang justru menyakitkanku. Tapi, setidaknya aku bersyukur karena aku mengetahuinya dari bibirmu sayang, bukan lewat mulut-mulut yang mungkin takkan kupercayai jika orang lain yang mengatakannya. Aku hargai kejujuranmu sayang :')
Sayang, maaf jika saat mendengar ceritamu tadi, aku tak mampu menbendung air bodoh yang terus mengalir di kedua pipiku. Bahkan, saat menulis ini pun, aku belum mampu menghentikannya :')
Ahh!
Sayangnya, hal yang selama ini aku agung-agungkan karena bisa menjadi perempuan pertama yang mengisi hari-harimu ternyata bagian dari sandiwara yang tengah kau mainkan. Ada perempuan lain yang lebih beruntung daripada aku. Tapi, menjadi yang pertama, kedua, ketiga, atau yang kesekian kalinya itu tak terlalu penting buatku, karena impian terbesarku adalah dapat menjadi yang terakhir dalam hidupmu :')
Sayang, aku tak iri pada mereka yang pernah memilikimu bagiku mereka adalah bagian dari masa lalumu yang harus kuterima. Bukankah setiap orang memiliki masa lalu? :)
Tapi, jika boleh jujur aku iri pada 2 orang yang bahkan tak pernah kau miliki tapi pernah kau perjuangkan dengan sangat. Sebut saja A dan B (aku tak perlu mencantumkan nama). Yah! Mereka yang bahkan bisa kau ingat dengan jelas setiap detik bersama mereka.
Saat kau bercerita tentang A yang kau kejar sejak kau duduk di bangku SMP dan pada akhirnya bertemu kembali di SMA, aku masih bisa menahan bulir-bulir hangat yang siap menetes dari pelupukku. Meski takdir tak berpihak padamu, kau bahkan masih menyimpan rasa untukknya.
Sampai akhirnya kau bertemu dengan si B seseorang yang menurutmu memiliki bayangan si A dalam dirinya. Perlahan rasamu tumbuh padanya dan membuatmu berhasil melupakan A. Tapi, di saat yang bersamaan, aku hadir di antara kalian. Membuatmu bingung, mungkin juga iba. Tapi, entah kenapa kau memilihku. Kau menyebutnya TAKDIR.
Sayang, aku bahkan tak bisa menahan isakku ketika kau mengatakan bahwa kau masih menyimpan kecemburuan ketika kau melihat B dengan laki-laki lain sementara saat itu, kau jelas-jelas sudah resmi menjadi milikku. Lantas, saat itu, aku siapa bagimu? Persinggahan? Pelampiasan? Pelarian? Atau memang sekedar perasaan iba?
Tapi, ya sudahlah! Toh, katamu sekarang semua sudah berubah. Aku yang memilki raga dan hatimu, bukan dia ataupun dia.
Sayang, dengan segala puja dan puji aku bersyukur pada Tuhan yang telah mempertemukanku denganmu. Bahkan Dia memberiku kesempatan untuk memilikimu, entah sampai kapan. Tapi, kuharap selamanya.
Meski kau jelas-jelas mengatakan bahwa pada akhirnya aku tetap tersakiti, aku tetap percaya pada janji Tuhan. Bukankah selalu kukatakan, Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar sayang. Aku selalu yakin Dia akan memperhitungkan perjuanganku :)
Jika alasanmu adalah jarak, bukankah dengan yang dulu kalianpun pernah terhalang jarak? Lantas, tak inginkah kau mencobanya denganku sayang?
Jika kau bilang takdir yang membuatmu memilihku, aku berharap takdir pula yang akan membuatmu bertahan.
Aku mencintaimu sayang. Dan aku tak akan pernah bosan mengatakannya padamu :)

ILYSM Do'♥

Selasa, 15 Juli 2014

H-4 :')

Hallo penjahat kesayangan:*
Alhamdulillah, dipertemukan lagi sama tanggal 15 :') dan ini adalah 15 keempat kebersamaan kita :*
Kamu tahu? Aku sangat senang bisa melewati semuanya bersama kamu. Apalagi, di bulan suci Ramadhan ini kita bisa saling mengingatkan untuk beribadah.
Tapi, kebahagianku mungkin harus berakhir sampai di sini :') sebab tiba-tiba kau mulai membahas pertengkaran kita tempo hari. Akkh! Kenapa harus di saat-saat seperti ini sayang? Kenapa harus diperingatan 4 bulan kita kau harus mengungkitnya? Kau bilang, waktu kita tinggal 4 hari lagi. Kau tentu saja ingat bahwa 4 hari lagi adalah ulang tahunku yang ke-18 dan setelah hari itu, kita akan memulai semuanya dari NOL kembali. Apa maksudmu sayang? Kau benar-benar ingin mengakhiri semuanya setelah kau membuatku benar-benar terhanyut dalam kebahagian dan kesyukuranku bersamamu saat ini.
Sayang? Aku bahkan belum sempat mengatakan padamu bahwa aku benar-benar suka mendengar suaramu melantunkan ayat suci Al-Qur'an kala kau menjadi imamku tempo hari. Aku sangat ingin mengulangi moment itu sayang, bahkan aku selalu berdoa dan berharap agar kelak kau benar-benar menjadi imamku.
Sayang? Apa aku harus menerima kenyataan ini? Apa aku harus menerima keputusanmu? Apa kita benar-benar harus mengakhir semuanya?
Akkh!!
4 hari? Apa yang bisa kita lewati selama 4 hari dalam kepura-puraan? Jika akhirnya tetap berujung perpisahan, mengapa kita masih bersama?
Sayang? Tak cukupkah rasa sayang yang kuberikan untukmu sehingga kau memilih jalan untuk sendiri? Jika saja aku boleh meminta, aku berharap tak akan pernah ada 4 hari yang akan datang, tak ada 19 juli, dan tak ada ulang tahunku. Aku ingin waktu berhenti sekarang juga agar kita bisa tetap bersama. Bukankah ini adalah hari yang special buat kita sayang?
Tapi, kenapa kau tega mengubah hari special ini menjadi hari yang sangat menyakitkan buatku? Kenapa sayang?
Bukankah dulu kau pernah bilang bahwa kau merasa beruntung memilikiku dengan segala batas kesabaranku menghadapi sikapmu? Lantas, tak bisakah sekali lagi kau merasa seberuntung itu sayang? :')
Sayang, meski kita tak tahu apa yang akan terjadi 4 hari lagi, aku tetap berharap dan berdoa agar 15 berikutnya dan seterusnya kita masih tetap bersama :')

Selamat 4 bulan yah Bocah:*
ILYSM Cah:'*

Rabu, 02 Juli 2014

J A R A K

Lagi-lagi kau mulai membahas tentang jarak, hal yang pernah kita sepakati untuk kita lalui bersama. Tapi, mengapa kau terlalu cepat berubah pikiran sayang? Mengapa kau biarkan aku untuk kembali menangisi perkara tentang jarak?
Begini kah caramu menarik ulur hatiku? Membuatku melambung tinggi dengan harapan yang kau gantungkan kemudian menghempaskanku ketika aku sedang cinta-cintanya padamu :')
Apa salahku sayang?
Apa aku pernah melukai hatimu dan membuatmu kecewa? Apa semua yang pernah kita lalu benar-benar tak memiliki arti di matamu sayang?
Aku takut sayang.
Aku takut sikapmu membuatku jenuh. Rasa yang kuharap takkan pernah dihadirkan Tuhan dalam perjuanganku mencintaimu. Tapi, tahu kah kau sayang betapa kecewanya aku dengan dirimu sekarang?
Ah!
Kendatipun sudah sakit begini, entah mengapa aku tak pernah bisa berhenti mencintaimu. Kuharap rasaku ini tak menjadi alasan mengapa kau tega berbuat sesukamu :')
Aku tahu sayang, aku tahu kau menyayangiku. Hanya saja bibirmu terlalu kaku untuk mengungkapkannya. Yah, itulah kamu yang selalu dapat kumengerti dengan kegengsianmu :')
Sayang,
Sudahlah! Kita tak perlu memperdebatkan jarak lagi. Aku yakin Tuhan selalu punya rencana yang indah untuk kita.
Jangan lepas genggamanku sayang. Karena kita akan selalu beriringan melewati setiap jalan yang Tuhan tunjukkan.
Perkara jarak?
Itu hanya setitik dari tantangan-Nya yang diberikan pada kita.
Percayalah, aku takkan melepasmu meski kau~

:')

Sabtu, 28 Juni 2014

Pengakuan

Jika jujur itu emas, apakah emas akan membahagiakanmu? Kurasa tidak. Aku baru saja mendengar pengakuan yang menyakitkan dari orang yang kukasihi. Yah, tentu saja dia kekasihku. Orang yang selama ini kusayangi dan kucintai sepenuh hati tanpa jeda dan jemu.
Hari-hari yang kulalui dengannya entah mempunyai arti apa bagi dirinya. Setiap canda dan tawa yang dia persembahkan untukku mungkin saja hanya sebuah topeng yang dia ciptakan untuk menghapus sedihku.
Tapi, hari ini justru kesedihan baru dia torehkan dalam hatiku. Ah! Harusnya aku tak memintanya jujur karena dari sikapnya aku seharusnya sudah mengetahui semuanya. Tapi keingintahuanku justru membuatku semakin sakit :')
Cinta yang kubangun dengan ketulusan, kasih sayang, dan kesetiaan seakan tak pernah berarti apa-apa baginya. Setiap kata sayang yang dia umbar seolah hanya menjadi hiasan penambah lukaku :')
Lantas apa yang membuatku bertahan dan berjuang hingga sejauh ini?
CINTA
Hanya 5 huruf sederhana yang mengiringi tiap jejak kepedihan yang kurasakan saat ini. Aku mungkin terlahir menjadi wanita rapuh yang begitu mudah meneteskan air mata, tapi aku tidak lemah. Selama aku mampu, aku takkan pernah berhenti karena aku tahu, Tuhan tidak buta dan tuli. Dia melihat perjuanganku dan Dia mendengar tiap lantunan do'a yang kuucap di setiap sujudku.
Tak peduli sesakit apa aku saat ini, kuhanya ingin dia tahu bahwa aku mencintainya lebih dari yang dia tahu :')

Rabu, 25 Juni 2014

Who is She?

Dia?

Siapa dia?
Sebenarnya aku tak ingin tahu siapa dia hanya untuk menghindari rasa sakit yang akan kurasa jika ku tahu siapa dia. Tapi, rasa ingin tahu, khawatir, takut, dan cemburu memaksaku untuk mencari tahu siapa dia? Darimana dia? Apakah dia cantik? Apakah dia manis? Apakah dia tinggi? Apakah dia berambut panjang? Apakah dia bermata sipit?
Dan....
Apakah kau menyukai dia, sayang? :')
Ah!
Pertanyaan terakhir adalah pertanyaan yang sebenarnya tak ingin kudengar jawabannya sayang. Kau tahu sendiri kan bagaimana rapuhnya aku ini? Aku yang begitu cengeng ini sering membuatmu kesal ketika aku terus menangisi hal yang menurutmu begitu sepele.
Tapi sayang....
Salahkah bila kali ini aku menangis dengar latar belakang kecemburuan yang bahkan aku tak tahu siapa sebenarnya yang sedang kucemburui saat ini? Salahkah sayang? :')
Aku bahkan tak punya petunjuk untuk mencari tahu tentang dia, kecuali sederet nomor telepon yang kudapatkan dari ponselmu.
Sayang...
Kendatipun sebenarnya penjelasanmu tentang kesalahpahaman antara kalian dapat kuterima dan kupercaya, namun naluri kewanitaanku selalu saja merasa takut.
Aku takut jika kelak kau lebih memilih dia dibanding aku. Aku takut kau meninggalkanku demi dia. Aku takut meski ku tahu ada jarak yang memisahkan kalian. Tapi, bukankah kelak kita juga akan terpisahkan oleh jarak? :')
Ah!
Entah cobaan apalagi ini sayang :)
Di saat Tuhan telah meyakinkan hatimu untuk tetap bertahan melawan jarak, kini Dia menghadirkan tokoh baru dalam kisah kita :') Tapi, aku selalu yakin pada rencana Tuhan sayang :) bukankah Tuhan memang senang memberi cobaan pada umat-Nya? O:)
Sayang....
Siapa pun dia, kuharap dia takkan pernah merebut sedikitpun rasamu untukku dan membagi kepadanya. Kuharap kau tetap setia dan yakin akan rasaku padamu.
Tuhan tak pernah tidur sayang. Dia selalu mendengar tiap lantunan do'a-do'a yang kupanjatkan siang dan malam dalam tiap sujudku. Selalu kutitipkan namamu untuk Dia jagakan untukku sayang jadi, jika kehendak Tuhan bersamaku, kuyakinkan diri untuk bertahan demi rasaku padamu sayang :') :'*

ILYSM :*

Senin, 23 Juni 2014

100 Day in Love❤

Apa yang harus aku tuliskan hari ini?
Hari yang nyaris tak berarti apa-apa meski sebenarnya hari ini cukup special bagiku.
100 hari.
Ada yang mengatakan bahwa “pamali” menghitung hari jadi hubungan dengan pasangan karena itu dapat membuat hubungan menjadi tidak awet. Tapi, bagiku itu hanyalah tahayul karena tak ada hubungannya menghitung dengan kelanggengan suatu hubungan.
Akkkhh!
Andai saja hari ini kau ada di sampingku menghabiskan waktu seharian bersamaku seperti yang biasa kita lakukan, bercerita dan berbagi canda tawa bersamaku, mungkin hari ini tak akan sesepi ini :’). Namun, kenyataannya berlainan. Aku masih duduk di sini, di kota Sutera yang sepi sedangkan kau berada di antara keramaian kota Daeng. Tak lama memang, karena dalam hitungan hari kau akan kembali lagi tapi, di waktu yang bersamaan kita harus bertukar posisi karena aku harus menuju ke tempatmu dan kau kembali di tanah kelahiran. Sungguh, hal ini akan membuat rinduku semakin memuncak.
Sayang,
Baru 2 hari di sana, kau sudah malas membalas pesan singkatku  Kau tahu? Meski dalam setiap kata yang kutulis aku tampak baik-baik saja dengan emotion “kiss” yang selalu kupersembahkan untukmu, ada beribu kekhawatiran dalam hatiku. Aku selalu saja mencemaskanmu meski teman-temanmu mengatakan kau baik-baik saja. Namun, hanya sepotong pesan singkatmu yang dapat membuatku lebih tenang.
Jarak,
Baru kali ini aku merasa takut pada jarak yang kelak akan memisahkan kita ketika aku harus melanjutkan pendidikanku dan pergi jauh dari sisimu. Apakah hal yang sama akan terjadi sayang? Apakah kau akan jarang membalas pesan singkatku? Ah, kuharap tidak. Aku yakin, kau seperti ini karena ada tanggung jawab yang kau bawa ke sana. Sehingga kesibukan di sela-sela rutinitasmu membuatmu jarang untuk menghubungiku. Tapi, tenang saja sayang aku akan tetap yakin dan percaya pada komitmen kita. Jadi, kau tak usah khawatir karena jika aku yang berada di sana dan kau berada di sini, aku takkan pernah lupa mengabarimu di sela-sela rutinitasku. Bukankah sudah kukatakan, itu adalah kewajiban bagiku lantas, tak bisakah kau berusaha menjadikannya sebagai keharusan bagimu sayang?
Sayang,
Terima kasih untuk setiap waktu yang telah kita lalui bersama. Kuharap Tuhan akan tetap menjagakan hatiku untukmu dan menjagakan hatimu hanya untukku. Tak peduli berapa jauh jarak yang memisahkan kita karena meski ragamu tak dapat kudekap namun jiwaku akan selalu mendekapmu dalam setiap sujud dan do’aku.

Selamat 100 hari sayang❤

15 Maret 2014 – 23 Juni 2014

Yang mencintaimu.        Bulla’

Minggu, 15 Juni 2014

My Sweet Fifteen❤

Yang tercinta,
Caddo'

Selamat tanggal 15!
Selamat 3 bulan!

Selamat malam sayang❤
Kamu tahu? Aku menulis ini sambil menatap langit tanpa bintang. Akhh! Sayang sekali, bintang-bintang tak dapat melihat kebahagianku malam ini. Tapi, tenang saja sayang, ada saksi yang tak pernah tidur yang menyaksikan aku sekarang dan Dia lebih tahu segalanya tentang apa yang ada dalam hatiku saat ini :)

Sayang❤
Terima kasih untuk setiap waktu dan moment indah yang telah kita lalui bersama. Syukurku pada-Nya yang telah menghadirkan engkau dalam hari-hariku.
Kau tuntunku ke jalan-Nya, membuatku merasa beruntung memilikimu :')
Meski kesempurnaan jauh dari dirimu (maupun diriku) tapi, kuharap kita dapat saling melengkapi satu sama lain.

Sayang❤
3 bulan yang kita lalui bersama telah banyak melukiskan kisah antara aku dan engkau.
Berbagai macam sebab dan akibat pertengkaran, rasa cemburu yang berlebihan, hingga ketertidakpekaan :'D
Tapi, di balik itu semua terselip canda dan tawa serta kisah manis menggelitik yang tak dapat kurangkaikan untuk menjadi kalimat :')

Sayang❤
Diantara salam dan amin-ku,
selalu kusebut namamu dalam percakapanku dengan Tuhan. Berharap Dia akan mendengar segala pintaku dan tak hanya sekedar mendengarnya tapi juga mengabulkannya :')

Sayang❤
Kuharap bulan-bulan dan tahun-tahun berikutnya aku dan kau masih dipertemukan dengan tanggal 15 dan masih dalam ikatan yang sama. Amin. AminYRA O:)

Yang mencintaimu,
Bulla'

Makassar, 15 Juni 2014

Kamis, 05 Juni 2014

ILYSM Do' ❤

Untukmu Do'

Aku tak tahu apa ini masih bisa di sebut "cinta" ketika dalam hubungan kita hanya aku yang berjuang :')
Entah sudah berapa kali kau berniat mengakhirinya, tapi aku memintamu untuk bertahan. Demi aku dan hubungan kita.
TIDAK!
Aku tidak akan menyerah meski kau katakan bahwa rasamu tak lagi seperti dulu. Karena sebenarnya, aku sudah tahu itu sayang, aku tahu, bahkan ketika kau belum mengutarakannya aku sudah lebih dulu tahu. Aku hanya berpura-pura tak mengetahuinya, berusaha menyembunyikan kenyataan pahit yang sebenarnya memaksaku untuk menelannya. Tapi, sekali lagi kutekankan sayang, aku takkan menyerah. Aku akan terus berjuang dan berusaha mengembalikan rasamu seperti sedia kala. Meski ku tahu, itu tak mudah bagiku :')
Jika kau jenuh, sayang....
Aku akan tetap sabar mendampingimu. Hingga saat rasa jenuh itu hilang dan mengembalikan kasihmu seperti dulu :')
Kamu tahu sayang?
Tak ada satu moment pun yang kulupakan saat bersamamu. Entah itu suka, duka, canda, tawa, dan tangis, semuanya terekam jelas dalam memoryku.
Kendati pun aku tahu, kau telah melupakan sebagian dari memory kita. Tapi, tak apa-apa sayang karena aku akan selalu mengingatkanmu. Tak peduli kau mengacuhkanku atau hanya mendengar lalu ceritaku, bagiku bisa mengenang cerita kita bersamamu itu sudah cukup membuatku bahagia :')
Sayang❤❤❤
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu. Aku menyayangimu lebih dari batas mampuku. Meski perih, itu takkan membuatku pergi dari sisimu karena bagiku, kamu adalah bagian dari kebahagianku.
Sayang❤❤❤
Aku rindu ketika kau membangunkanku ketika adzan berkumandang, atau sekedar mengingatkanku kewajiban kita setiap harinya. Aakkh! Sayangnya, kini kau kadang lupa mengingatkanku :') Kini tak ada juga kecupan manismu di keningku setelah aku menjabat tanganmu, bahkan kini tak ada lagi ucapan seperti biasanya ketika aku hendak tidur. Iya, aku tahu sayang, kamu ketiduran kan? :*
Tapi, tenang saja sayang...
Aku akan terus mengingatkanmu 5 waktu dan tak akan pernah lupa mengucapkan "Good Night" sebelum kau terlelap karena bagiku, itu bukan sekedar rutinas tapi sebuah kewajiban bagiku :')
Sayang❤❤❤
Aku mencintaimu, sangat mencintaimu❤

Much Love,
La' :')

Kamis, 13 Maret 2014

Semacam PHPB ❤

teruntuk,
Bocah yang kusayang

Aku tak habis pikir dengan apa yang kurasa juga apa yang kau rasa. Semuanya berjalan begitu cepat, singkat, dan tak terduga. Rasa yang begitu saja hadir dengan berbagai kecemburuan yang tak dapat kujelaskan. Rasa yang kupikir adalah sebentuk dosa yang kuciptakan dalam pengharapan, sebab aku tahu cintamu kala itu untuknya, sahabatku sendiri.
Berkali kutepis cemburuku, namun kau cukup peka untuk mengartikannya. Setitik harapan kau berikan, namun di saat yang bersamaan kau hempaskan pula. Akh, mungkin aku yang terlalu menyalahartikan perhatianmu yang ternyata kau berikan pula padanya :')
Seiring berjalannya waktu, rasaku kian dalam untukmu. Namun, aku sadar tak ada aku di hatimu. Yang ada hanya dia. Dia yang begitu kau sayangi. Hingga pada akhirnya, kau merasa dia membagi hati dan kau putuskan untuk meninggalkannya kemudian, kau berpaling padaku. Mengungkapkan rasa sayang dan takut kehilangan yang entah apa kau juga pernah ungkapkan padanya.
TUHAN,
Apa maksud semua ini?
Aku terlalu rapuh dan takut pada masa lalu. Aku takut kau hanya menjadikanku persinggahan, pelampiasan, dan pelarian. Aku selalu takut pada rasa sayangmu yang mungkin saja dapat terbagi untuknya (lagi)
Aku menyayangimu, mungkin MENCINTAIMU. Namun, apa kau rasakan yang sama? Apakah rasa sayang yang kau sering kau ungkapkan benar-benar tulus dari hatimu?
MAAF!
Maaf, karena aku masih ragu. Maaf karena masih saja ada cemburu tiap kulihat kau bersamanya. Maaf untuk semua yang mungkin membuatmu tak suka. Tentang, egoisku, kekanak-kanakanku, cemburuku, itu semua karena aku MENYAYANGIMU.
Dan,
Jika benar kau rasakan yang sama, aku hanya ingin kau akan selalu ada untukku, menemaniku, dan tak menyakitiku.
Namun,
Jika ini bagian dari permainanmu, kumohon segera hentikan semuanya. Dan biarkan KITA -aku & kamu- tetap seperti ini tanpa ada yang tersakiti dan menyakiti.

ILY MyBocah :* ({})